Diterbitkan pada 07 November 2024
Pankreatitis adalah inflamasi pankreas yang berlangsung akut (onset tiba-tiba, durasi kurang dari 6 bulan) atau akut berulang (>1 episode pankreatitis akut sampai kronik - durasi lebih dari 6 bulan). Rentang gejala dan penyakit berbeda-beda.
Secara global, insidens pankreatitis akut berkisar antara 5-80 tiap 100.000 populasi, Insidens pankreatitis kronik diantara 25-30 per 100.000 penduduk dewasa. Etiologi Pankreatitis cenderung beragam, namun kondisi yang tersering adalah disebabkan oleh batu empedu dan konsumsi minuman alkohol.
Enzim α-Amylase merupakan salah satu enzim yang berperan penting dalam sistem pencernaan, yaitu mempercepat proses pemecahan karbohidrat menjadi glukosa. Diproduksi oleh kelenjar pankreas (tipe pankres / tipe P) dan kelenjar saliva (tipe saliva/tipe S).
Tipe P hampir dikaitkan khusus dari pankreas dan oleh karena itu spesifik organ. Tipe-S bisa berasal dari beberapa sumber, selain diproduksi oleh saliva, dapat juga dapat ditemukan pada air mata, keringat, ASI, cairan ketuban, paru-paru, testis dan epitel tuba falopi.
Rekomendasi ACG (American College of Gastroenterology) tahun 2013:4 Diagnosis pankreatitis akut ditegakkan dengan dua dari tiga kriteria berikut:
Pankreatitis akut menyebabkan pengeluaran amylase dan enzim pankreas lain ke dalam sirkulasi. Peningkatan amilase ditemukan pada 75% penderita pankreatitis. Kadar amylase serum meningkat dalam 6 sampai 12 jam,dalam beberapa laporan disebutkan 2-12 jam sejak onset dari symptom tetap tinggi selama beberapa hari, dan kembali normal dalam waktu 7 hari. Peningkatannya biasanya 4-6 kali di atas rata-rata nilai referensi.
Lipase serum naik dalam 4-8 jam sejak onset simptom dan kembali normal dalam 8-14 hari.
Berat molekul amylase rendah (50 kD) sehingga amylase dapat difiltrasi oleh glomerulus dan ditemukan dalam urine. Amylase urin tetap meninggi selama beberapa hari bahkan saat kadar dalam serum telah kembali normal sehingga amylase serum merupakan indikator pankreatitis akut yang lebih sensitif bila dibandingkan amylase urin. Peningkatan amylase serum hampir selalu berasal dari pankreas walaupun parotitis juga dapat menyebabkan pelepasan amylase ke dalam sirkulasi. Pada kasus-kasus peningkatan amylase serum, pengukuran lipase serum dapat membantu dalam diagnosis pankreatitis karena lipase hanya disekresikan oleh pankreas dan kadarnya dalam serum bertahan selama 5-10 hari. Peningkatan lipase lebih dari tiga kali dari nilai rujukan merupakan penanda diagnostik yang lebih spesifik daripada peningkatan serum amilase.
Hipertrigliseridemia dapat mencetuskan terjadinya pankreatitis akut. Penderita dengan dislipidemia, hipertrigliseridemia dan atau hiperkolesterolemia terjadi akumulasi lemak dalam sel asinus pankreas yang mengganggu eksositosis sehingga enzim disekresi lebih banyak. Pada beberapa kasus hipertrigliseridemia kadar amilase serum tidak meningkat banyak karena trigliserida mengandung inhibitor yang dapat menginterferensi pemeriksaan amylase serum. Pada 10 % kasus pankreatitis akut dan kronik bisa didapatkan kadar yang normal dan hipertrigliseridemia.
Bisa dijumpai false positif meningkatnya serum amylase pada penyakit kelenjar air ludah (terjadi peningkatan amylase kelenjar air ludah) dan makroamylasemia. Jika kadar lipase 2,5-3 x kadar amylase merupakan indikasi pankreatitis yang berhubungan dengan alkohol.
Pemeriksaan amylase-lipase serum yang biasanya menunjukkan peningkatan tidak lebih dari 3 x batas normal. Kadar amylase lipase serum yang normal tidak menyingkirkan pankreatitis kronik.
Bahan : Serum
Metode : Colorimetry ssay
Alat Cobas Roche C – 501
Nilai rujukan : 13 – 53 IU/L
Hasil pemeriksaan dengan metode ini berkorelasi dengan metode HPLC. Metode ini juga direkomendasikan oleh IFCC dengan peningkatan performance dan stabilitas reagen. Dalam hal sensitivitas dan spesifisitas klinis, diagnostik nilai α-amylase pankreas sebanding dengan lipase sebagai enzim spesifik pankreas yang umum.
Pada umumnya, jika obat dikonsumsi sesuai dosis, tidak akan mempengaruhi hasil pemeriksaan. Beberapa obat yang mempengaruhi adalah Asparaginase, Aspirin, Cholinergic medications, ethacrynic acid, methyldopa, Opiates (Codeine,meperidine,morphine),Thiazide diuretics seperti chlorothiazide, indapamide, dan metolazone.
Tidak ada perisapan khusus, sebaiknya pasien menghindari minum alkohol sebelum pemeriksaan.
Bagikan Artikel Ini
Don’t miss out on good titled
Parahita Diagnostic Center © 2022 | PT. CITA MULIA