Diterbitkan pada 04 Desember 2024

Lab Klinik Parahita - DWP DKP Provinsi Jatim Gelar Papsmear Kolektif dan Health Talk

news

Peringati HUT Dharmawanita, DWP DKP Provinsi Jatim bersama Parahita Ajak Anggota Tetap Sehat dan Bugar di usia 40 tahun.

 

Surabaya — Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dan Parahita Diagnostic Center menggelar Seminar Kesehatan dan Pemeriksaan “Kanker Serviks” yang diadakan di Aula Nautika lantai 2 Gedung DKP Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Senin (25/11/2024).

Dalam sambutannya, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) DKP Jatim Enny Haliyanti M. Isa Anshori menekankan pentingnya pemeriksaan kanker serviks sejak dini, angka harapan hidup penderita kanker serviks tergantung pada stadium yang dialaminya. Peluang penderita kanker serviks untuk sembuh akan lebih besar jika kondisi terdeteksi sejak dini

Mengingat penyakit tersebut cukup berbahaya, Enny Isa Anshori meminta kepada seluruh anggota DWP DKP Jatim untuk melakukan pemeriksaan dan pencegahan sedini mungkin. Kesadaran akan risiko penyakit kanker harus dimulai dari lingkup terkecil, mulai dari keluarga dan orang lingkungan sekitar.

Dia menjelaskan, kanker merupakan salah satu gangguan kesehatan yang terjadi karena adanya pertumbuhan sel abnormal dan tidak terkendali di dalam tubuh, pertumbuhan sel kanker tersebut biasanya terjadi pada satu organ tubuh tertentu mulai dari kulit, mata, paru-paru, hingga organ intim yang kita dikenal dengan penyakit kanker serviks.

“Oleh sebab itu, penting sekali bagi kita melakukan pemeriksaan organ reproduksi kita secara berkala,” pungkasnya. Hari itu juga dilakukan Pemeriksaan Papsmear Kolektif bekerjasama dengan klinik dan laboratorium Parahita Surabaya, yang menjadi puncak peringatan HUT DWP Provinsi Jawa Timur di bulan November ini.

Pada pertemuan bulan November, Panitia turut mengundang dr. Annisha Calista Prakoeswa MARS, narasumber dari Parahita Diagnostic Center menyampaikan tips kesehatan “Sehat dan Bugar di usia 40 Tahun”. Bermula dari harapan Ibu Enny Isa Anshori, Ketua DWP DKP Provinsi Jawa Timur, yang ingin terus sehat meski usia di atas 40-50 tahun, bahkan kalau bisa hingga saat momong cucu. Berbekal keinginan inilah, Ibu Enny Isa Anshori akhirnya mengangkat tema tersebut agar semakin banyak ibu-ibu DWP yang kian menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan di usia 40 tahun ke atas.

 

"Kita hidup tidak cukup hanya sehat, tapi juga harus bugar. Sehat dan bugar," kata dr. Annisha dalam pembukaannya. Sehat itu tidak sakit. Bugar itu energik. Kita dapat mengerjakan banyak hal, di kantor setelah makan siang tidak mengantuk, mengerjakan tugas-tugas, begitu pulang ke rumah masih bisa quality time dengan keluarga. Begitu setiap hari.

 

Kalau zaman dulu rata-rata usia hidup manusia antara 70-80 tahun. Belakangan kita mulai sering mendengar ada orang yang tiba-tiba meninggal, entah itu setelah berolahraga atau pada saat tidur. Usia belum 50 tahun sudah terkena serangan jantung, diabetes, kolesterol, dsb. Kita harus mewaspadai jenis-jenis penyakit degeneratif yang mulai muncul di usia 40 tahun ke atas. Cara terbaik untuk menangkalnya yaitu dengan menjalankan pola hidup sehat dan bugar.

 

Ternyata menjadi sehat dan bugar bukan hanya soal makan sehat. Menurut dr. Annisha Calista Prakoeswa MARS ada lima poin penting yang harus dijalankan secara keseluruhan, yaitu:

  1. Makan sehat (harus memenuhi 4J):
  • Jumlah : seimbang antara energi yang masuk dan keluar
  • Jenis : variasi makanan (tinggi serat, protein, low fat, vitamin, mineral, sehari 6 porsi buah dan 3 porsi sayur berwarna-warni, dll)
  • Jadwal : makan teratur 3x sehari dan tidak perlu ngemil
  • Jurus masak: direbus, dikukus, dll.
  1. Berpikir sehat
  2. Istirahat sehat: Minimal 6 jam sehari, jam tidur ideal pukul 22.00 s.d. 02.00 untuk mengaktifkan growth hormone.
  3. Aktivitas sehat: Perbanyak aktivitas bergerak, seperti lebih baik naik tangga daripada eskalator, berolahraga 3-5x/minggu selama 30-60 menit, dan dilakukan bertahap. Aktivitas paling bagus adalah jalan kaki, aerobic (low impact), treadmill, berenang, bersepeda, dan tidak boleh terlalu beban/dipaksa.
  4. Lingkungan sehat: Terhindar dari radikal bebas seperti asap rokok, dsb.

 

Selain kelima poin di atas, dr. Annisha juga menjelaskan beberapa hal mengenai penyebab penyakit degeneratif seperti radikal bebas, metabolisme tubuh, penurunan kinerja organ-organ tubuh, dan sebagainya. Pada umumnya, hal ini dipengaruhi oleh kondisi tekanan darah, gula darah, lemak, berat badan berlebih, penyumbatan pada jantung, dll.

 

"Kita harus awet muda, jangan kelihatan tua. Itu tergantung dari pola hidup yang benar,” kata dr. Annisha menutup Health Talk dan mengajak peserta untuk menjaga organ tubuhnya tetap sehat hingga tua. Jadi, apa target Anda di usia 70 tahun? Sehat dan bugar. Jangan tunggu sampai penyakit datang. Masih ada waktu untuk mengubah pola hidup. Paling penting lakukan pemeriksaan rutin untuk mengecek kondisi tekanan darah, gula darah, lemak, penyumbatan pada jantung. Dan bagi perempuan lakukan pemeriksaan papsmear dan payudara secara berkala.”

 

Beberapa peserta mengakui bahwa acara pertemuan kali ini menarik dan berkesan. Mereka merasakan manfaat yang bisa dibawa pulang berupa pengetahuan berharga yang semoga dapat diterapkan dalam keseharian. Menurut salah seorang pengurus DWP DKP Provinsi Jawa Timur, kegiatan menarik dan bermanfaat semacam ini cukup sering dilakukan. (Rahma Dheny)


Bagikan Artikel Ini

Baca Artikel Lainnya